Salah satu isu yang sangat penting untuk dibahas adalah meningkatnya harga pangan (sebagai akibat krisis pangan) yang sangat membebani warga dunia khususnya warga miskin. Banyak faktor baik jangka pendek maupun jangka panjang yang menyebabkan terjadinya krisis pangan. Faktor-faktor penyumbang krisis antara lain adalah lebih tingginya tingkat konsumsi dibandingkan dengan tingkat produksi, melambatnya pertumbuhan produksi tahunan, terbatasnya ruang untuk melakukan ekspansi
Dalam rangka bertukar fikiran dan mendapatkan masukan dari salah satu stakeholders IPB, maka pada tanggal 18 Juli 2008, MWA IPB menyelenggarakan Sidang Paripurna MWA di Kantor Gubernur Jawa Barat, Bandung. Rapat dipimpin Ketua MWA, Prof. Dr. Didik J. Rachbini dan dihadiri Gubernur Jawa Barat H. Ahmad Heryawan (Anggota), Prof. Dr. Tridoyo Kusumastanto (Sekretaris MWA), Dr. Herry Suhardiyanto (Rektor/Anggota), dan anggota
Atas undangan Ketua MWA Institut Teknologi Bandung (MWA ITB), pada tanggal 31 Januari 2008 Sekretaris MWA IPB menghadiri Pertemuan antara Pimpinan MWA dari 3 (tiga) PT BHMN (ITB, IPB dan UI) dengan Direktorat Jenderal Perbendaharaan Negara, Departemen Keuangan untuk membahas masalah Pengelolaan Aset PT BHMN dan implikasi pajak yang timbul dengan adanya pemisahan aset. Hadir dalam pertemuan tersebut antara lain
Peran serta aktif Pimpinan MWA IPB dalam kegiatan-kegiatan pertemuan PT BHMN turut menentukan langkah pengembangan IPB sebagai BHMN ke depan. Dalam kurun waktu 7 tahun setelah terbentuknya PT BHMN masing-masing PT BHMN telah melakukan penyesuaian manajemen internal serta memperoleh kemajuan dalam pengelolaanya. Seiring dengan kemajuan terdapat beberapa permasalahan hukum dan manajemen yang masih harus dituntaskan, untuk mempersiapkan PT BHMN beroperasi
Isu tentang riset di Departemen Pendidikan Nasional cukup mendapat perhatian, karena prosentase anggaran riset terhadap PDB cukup kecil. Selain itu, riset-riset yang dilakukan di kampus-kampus juga mendapatkan sorotan, bahkan yang ekstrim menyatakan bahwa riset di kampus sudah ditinggalkan industri. Industri Information Technology (IT) sudah tidak ada lagi di kampus, dan yang menghasilkan riset yang nyata terhadap industri telekomunikasi adalah pabrik-pabrik,
Setelah melalui proses penjaringan Bakal Calon Anggota Dewan Audit oleh Panitia Pemilihan Anggota Dewan Audit Periode 2007-2012, dan pemilihan Calon Anggota Dewan Audit dari Bakal Calon yang diajukan Senat Akademik IPB, maka Sidang Paripurna MWA IPB pada tanggal 18 Januari 2008 telah menetapkan nama-nama sebagai berikut sebagai Anggota Dewan Audit Institut Pertanian Bogor (DA IPB) Periode 2007-2012 (Tabel 1). Tabel
Dalam rangka memanfaatkan aset IPB dikaitkan dengan upaya peningkatan income generating di IPB, pada tahun 2003, MWA IPB Periode 2002-2007, sebagaimana diketahui bersama, telah menerbitkan 2 (dua) ketetapan yaitu: (1) Ketetapan MWA IPB Nomor 21/MWA-IPB tentang Rencana Induk Pemanfaatan Aset Institut Pertanian Bogor, dan (2) Ketetapan MWA IPB Nomor 23/MWA-IPB tentang Kebijakan Dasar Pelaksanaan Rencana Induk Pemanfaatan Aset Institut Pertanian
Dalam rangka membahas Penataan Side Business IPB, MWA telah menyelenggarakan Sidang Paripurna pada tanggal 29 Februari 2008 dan 04 April 2008. Berkaitan dengan penataan kegiatan usaha dan bisnis IPB ini, ada dua hal yang dibahas, pertama tentang setting kelembagaan, dan kedua, tentang realitas bagaimana menyelesaikan masalah yang timbul sebagai dampak kegiatan bisnis dan usaha tersebut di lapang. Terkait dengan Penataan
(1) Usulan Perubahan PP 154 Tahun 2000. Pembahasan tentang perubahan PP 154 yang pernah dilakukan pada tahun 2007 tertunda karena ada agenda lain yang lebih mendesak, yaitu Pemilihan Rektor IPB Periode 2007-2012. Pada tanggal 18 April 2008 Sidang paripurna MWA mengagendakan Pembahasan Aspek Legal PT BHMN. Sambil menyiapkan Amandemen PP 154 Tahun 2000 yang lebih lengkap, Sidang menyepakati untuk melakukan