Majelis Wali Amanat (MWA) Institut Pertanian Bogor (IPB) menerima kunjungan benchmarking pimpinan dan anggota MWA Universitas Sebelas Maret (UNS), serta Komite Audit UNS di Sekretariat MWA IPB, Kampus IPB Baranangsiang dan IPB International Convention Center (IICC), Bogor (6/6).
Rombongan MWA dan Komite Audit UNS tersebut disambut baik oleh Ketua dan Sekretaris MWA IPB, Prof Tridoyo Kusumastanto dan Prof Bambang Purwantara, serta Pimpinan Komisi dan Anggota MWA IPB.
“Kami sangat senang dan bersyukur bahwa Pimpinan dan Anggota MWA serta Komite Audit UNS dapat berkunjung ke MWA IPB University. Selain tentunya bisa bersilaturahmi, juga dapat berbagi pengalaman khususnya terkait strategi-strategi MWA dalam pengelolaan monitoring dan evaluasi kinerja universitas,” ujar Prof Tridoyo.
Pada kesempatan tersebut, Ketua MWA IPB, Prof Tridoyo Kusumastanto memaparkan peran dan fungsi pengawasan kinerja MWA IPB. Beliau menjelaskan lebih lanjut bahwa sesuai dengan statuta, IPB memiliki empat organ yakni MWA, Senat Akademik (SA), Dewan Guru Besar (DGB) dan Rektor, yang keempatnya akan saling bersinergi untuk mengawal proses kemajuan IPB. Beliau juga menjelaskan terkait fungsi Komite Audit (KA) IPB yang merupakan perangkat MWA dan menjalankan fungsi audit internal dan eksternal IPB.
Kunjungan benchmarking MWA UNS yang diselenggarakan secara hybrid tersebut juga dihadiri oleh pimpinan dan anggota KA IPB. Ketua KA IPB yang juga sekaligus Wakil Ketua MWA IPB, Dr. Agus Joko Pramono menyampaikan bahwa KA dibentuk untuk menjunjung tinggi independensi dan kerangka berfikir governance suatu organisasi. “Pandemi COVID-19 sedikit banyaknya telah mempengaruhi aspek operasional maupun finansial, yang memberi pelajaran bagi kita semua dalam mengelola perubahan dan melakukan asesmen risiko” ujar Wakil Ketua Badan Pemeriksaan Keuangan Republik Indonesia tersebut. Anggota KA lainnya juga menyampaikan berbagai hal terkait peran dan fungsi KA IPB, termasuk perihal Piagam Komite Audit.
Prof Tridoyo selaku Ketua MWA IPB juga berkesempatan untuk menyampaikan perihal monitoring dan evaluasi kinerja Rektor. “Monitoring dan evaluasi dilakukan oleh MWA mengacu pada capaian milestones tahun berjalan, berdasarkan pada tahapan dalam Rencana Strategis, Indikator Kinerja Kunci (IKK), dan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) yang telah ditetapkan sebelumnya,” ungkap Prof Tridoyo. Lebih lanjut, beliau menjelaskan bahwa hasil dan evaluasi kinerja tersebut kemudian dibahas dan diputuskan dalam Sidang Paripurna Terbuka MWA IPB pada setiap awal tahun bersamaan dengan Rabuan Bersama IPB.
Kegiatan benchmarking siang tersebut kemudian dilanjutkan dengan kegiatan diskusi dan saling menanggapi setiap paparan yang ada. Prof Tri Atmojo Kusmayadi selaku Sekretaris MWA UNS dan sekaligus mewakili Ketua Harian/Wakil Ketua MWA UNS sangat memulai diskusi pada siang tersebut. “Sebagai salah satu PTN-BH tertua, IPB University kami nilai telah mapan dan maju sekali, sehingga selayaknya kami bisa memperoleh strategi dan kiat-kiat untuk pengembangan sistem monitoring dan pengendalian di MWA UNS,” ujar Prof Tri Atmojo Kusmayadi.
“UNS mendapatkan status sebagai PTN-BH pada Oktober 2020 lalu, oleh karena masih baru dan tidak melalui masa transisi, kami harus berpikir dan bekerja keras bagaimana membuat peraturan yang sangat banyak jumlahnya secara efisien,” tambahnya. Beliau berharap melalui kunjungan benchmarking ini, MWA UNS dapat belajar dan mampu mengikuti jejak MWA IPB yang dinilai telah menghasilkan berbagai peraturan dan keputusan yang lengkap bagi pengelolaan monitoring dan pengendalian kinerja Universitas.
Sumber: TRIBUN NEWS BOGOR
Comments are closed.