Hasil penyaringan Bakal Calon Rektor Universitas Negeri Malang (UM) periode 2021-2027 lewat Senat Akademik Universitas (SAU) berupa tiga nama calon rektor telah diserahkan ke Majelis Wali Amanat (MWA) pada Jumat (23/9/2022) di kantor sekretariat MWA di UM.
Tiga Calon Rektor itu berasal dari internal UM, yaitu Prof Dr Hariyono (FIS), Prof Hardika (FIP) dan Prof Dr Ir Arif Nur Afandi. Adapun jumlah pendaftarnya ada empat orang.
Namun saat paparan visi misi untuk program kerja, ada satu Bakal Calon Rektor yang tidak datang yaitu Prof Dr KRT H Sujito dari UIN Surakarta yang berhalangan datang ke Malang pada Rabu (21/9/2022) karena kendala transportasi. Sehingga hanya tiga nama yang diajukan ke MWA. Saat pemberian suara di acara penyaringan balon rektor, Prof Hariyono mendapat 56 suara.
Kemudian Prof Hardika mendapat 48 suara dan Prof Arif mendapat 49 suara. Sedang Prof Sujito mendapat satu suara.
Menurut Dr Ahmad Munjin Nasih, Sekretaris Panitia Pilrek UM yang juga Sekretaris SAU UM pada suryamalang.com, penyerahan hasil disampaikan di kantor sekretariat MWA di UM.
"Yang menerima dari MWA adalah Prof Dr Arif Hidayat, Sekretaris MWA UM," kata Munjin. Dari tiga nama calon rektor itu, MWA akan memilih satu orang sebagai Rektor UM.
Pelantikan Rektor UM dijadwalkan pada 26 Oktober 2022. Rektor terpilih akan menggantikan rektor petahana saat ini yaitu Prof Dr AH Rofi'uddin. Di MWA nanti ada suara Mendikbudristek sebanyak 35 persen. Peraih suara tertinggi di tingkat SAU adalah Prof Hariyono.
Prof Hariyono merupakan Guru Besar pada bidang sejarah politik dari FIS UM dan merupakan alumnus SMAN 5 Kota Malang. Beliau pernah jadi Dekan FIS UM, Wakil Rektor I UM dan kemudian ditarik ke BPIP (Badan Pembinaan Ideologi Pancasila) pada 2017 sebagai Wakil Kepala BPIP dan sempat jadi Plt Kepala BPIP. Pada Juni 2022 Beliau kembali ke UM untuk ikut kontestasi di Pilrek UM. Dalam perbincangan dengan wartawan usai paparan, Rabu (21/9/2022), ia mengatakan memiliki tema bagaimana membangun kampus yang mencerdaskan. "Ciri Pancasila adalah mempersatukan orang yang beragam. Kedua adalah memajukan. Maka warga UM jika bisa bersatu maka energi kita bisa fokus mencapai cita-cita. Pancasila adalah bintang penuntun dan berdaulat dan makmur dengan menguasai ilmu pengetahuan seperti Cina, Taiwan dan Jepang.
"Kita berharap bahwa bapak ibu Dosen dan Tendik ke depan melakukan pekerjaan tak hanya rutinitas. Tapi bagaimana dia menjadi bagian yang menyemai dan merawat. Ini yang kami berharap warga UM tak hanya menjalan profesi. Syukur-syukur nanti bisa membangun mashab-mashab keilmuan. Saya yakin yang sudah dilakukan Pak Rektor Rofi'uddin sudah memberikan dasar-dasar yang baik," paparnya.
Sumber: SURYAMALANG.COM
Comments are closed.