IPB University dan Pemprov Jabar Bahas IPB Innovation Valley

Majelis Wali Amanat (MWA) IPB University periode 2019-2024 selenggarakan Sidang Paripurna, (8/3). Sidang yang diselenggarakan di IPB International Convention Center (IICC) ini dipimpin oleh Ketua MWA IPB University, Prof Tridoyo Kusumastanto. Sidang ini membahas IPB Innovation Valley.
 
Prof Tridoyo menyampaikan bahwa IPB University memberikan kontribusi inovasi terbesar di Indonesia.  
“Dan sudah diputuskan bahwa IPB University adalah kampus inovasi. IPB Innovation Valley merupakan suatu implementasi dari inovasi-inovasi yang ada di IPB University yang kemudian diterapkan dalam hilirasi dan mengembangkan aktivitas ekonomi dan sangat penting bagi  Jawa Barat khususnya dan juga bagi Indonesia, ” jelasnya.

Lebih lanjut dikatakannya, pertanian adalah sektor yang bertahan dan mampu menumbuhkan ekonomi Indonesia. “IPB University menyambut dengan sebuah langkah signifikan dan sudah disahkan pada Sidang Paripurna tanggal 24 Februari 2021. MWA IPB University telah mengesahkan program IPB Innovation Valley di berbagai fasilitas terutama di Jonggol dengan luas 266 hektar dan juga di fasilitas lain, ” imbuhnya.

Sementara itu, Rektor IPB University, Prof Arif Satria mengatakan bahwa saat ini IPB University memiliki lahan seluas 266 hektar di kebun IPB Jonggol yang telah ditanami sawit seluas 54 hektar, cassava 40 hektar kebun produksi indigofera 60 hektar, kebun pastura 40 hektar, kebun buah dan hortikultura 40 hektar, legum tree alley cropping 40 hektar, kebun benih indogofera 2,5 hektar, peternakan domba 2 hektar, laboratorium dan smart greenhouse 3 hektar, feed mill, mini plant dan pabrik CPO 1.5 hektar, odot grass 1 hektar, kantor dan guest house 1 hektar, taman dan camping ground 2 hektar dan fasilitas lainnya yang sedang dalam pengembangan.

Konsep pengembangan Jonggol ke depan adalah bagaimana mengembangkan IPB Innovation Valley sebagai saran untuk tujuan pendidikan, riset dan inovasi, wisata, bisnis untuk menopang operasional kawasan seluas 250 hektar dan learning center untuk pembelajaran para petani yang ada di Jawa barat.   

“Prinsip kita adalah uji hilirisasi pemanfaatan inovasi teknologi dan sains namun proses produksi menggunakan prinsip zero waste system. Dengan prinsip ini insya Allah tidak ada limbah yang akan keluar karena semua akan diolah di dalam kawasan,” tuturnya.

Kawasan ini menjadi smart green house atau pusat pertanian modern serta sebagai community learning. Inovasi pertanian modern akan terpusat di Jonggol sebagai etalase IPB University dan sekaligus etalase Jawa Barat.

Menurut Prof Arif Satria dari total kebutuhan dana sebesar 55,6 milyar rupiah, pada tahap awal pembangunan IPB Innovation Valley sudah tersedia dana 20 milyar rupiah dan masih ada kekurangan dana sebesar 35,6 milyar rupiah. Dengan sambutan positif dan dukungan dari Pemerintah Jawa Barat (gubernur), maka tahun ini harapannya program ini akan dapat segera terlaksana dengan baik dan berjalan lancar.

Ridwan Kamil atau yang biasa disapa dengan Kang Emil selaku Gubernur Jawa Barat yang juga Anggota MWA IPB University menyampaikan visi Jawa Barat serta dukungannya. Ia menyampaikan bahwa COVID-19 memberikan banyak temuan yang mengubah logika di pemerintahan.
“Kami temukan ada empat ekonomi tangguh yaitu digital, pangan, kesehatan dan pendidikan. Oleh karena itu kami mengubah arah ekonomi kami. Jabar harus fokus menjadi provinsi swasembada oleh karena itu IPB University berperan di sini,” jelasnya.

Ia menambahkan bahwa Jabar akan fokus pada ekonomi baru berbasis pangan 4.0. Harapannya akan menjadi jawaban bahwa inilah the new economy dari Jawa Barat.

“Berhubung IPB University ada di Jawa Barat maka ini akan menjadi sinergi yang sangat baik, karenanya saya sangat mendukung IPB Innovation Valley. Insya Allah soal dana tidak ada masalah. Kalau boleh persetujuan MWA IPB University namanya menjadi West Java IPB Innovation Valley. Kalau brandingnya oke, saya akan masukkan visi Jawa Barat Jangka Panjang bahwa food security business ini adalah new economy. Dan waktunya adalah sekarang, ” tandas Kang Emil. (IR/Zul)

Comments are closed.