Gantikan Alm Mohammad Nadjikh, Suryopratomo Jadi Anggota MWA IPB University

Majelis Wali Amanat (MWA) IPB University mengangkat Suryopratomo menjadi salah satu anggota MWA menggantikan Ir Muhammad Najikh yang telah berpulang April 2020 lalu. Pengangkatan Suryopratomo sebagai anggota MWA dari unsur masyarakat dilakukan dalam Rapat Paripurna MWA, Jum’at (28/8) di IPB International Convention Center, Bogor.  Suryopratomo adalah salah satu alumni terbaik IPB University yang kiprahnya di dunia media tidak diragukan lagi.

Suryopratomo mengungkapkan rasa kebanggaannya sebagai anggota baru MWA IPB University. Ia juga mengatakan bahwa tantangan pembangunan pertanian ke depan adalah bagaimana Indonesia bisa meningkatkan produktivitas pertanian dalam arti luas. Tidak hanya tanaman pangan, tapi juga perikanan dan peternakan. “Tentu tugas IPB University bukan meningkatkan produktivitas dalam aplikasi di lapangan, namun bagaimana menyiapkan SDM bidang ini yang handal menjadi tokoh perubahan. Kita harus membangun kampus ini menjadi research university,” kata Suryopratomo.

Dengan kekuatan inovasi, Suryopratomo meyakini IPB University dapat menjadi perguruan tinggi yang dapat memberikan manfaat dan sebagai pilar untuk memajukan pertanian Indonesia. “Private equity yang ada di Indonesia dan dunia harus datang ke Bogor, karena di sinilah tempat inovasi-inovasi itu dihasilkan,” tuturnya.

Sementara itu Ketua MWA IPB University, Prof Dr Tridoyo Kusumastanto, mengatakan, kehadiran anggota baru MWA ini menambah semangat yang besar yang mesti dipupuk dan kembangkan untuk kemajuan IPB University. Prof Tridoyo mengajak untuk terus bersinergi demi terwujudnya kemajuan pertanian Indonesia. “MWA beserta Senat Akademik, Dewan Guru Besar dan Rektor IPB University bersama-sama mengawal untuk meletakan langkah maupun roadmap untuk dapat memberikan kontribusi dalam memecahkan persoalan bangsa,” kata Prof Tridoyo.

Dalam kesempatan yang sama, Rektor IPB University, Prof Dr Arif Satria mengatakan, bahwa kinerja IPB University hari demi hari terus meningkat. Apresiasi tak luput turut diberikan oleh berbagai kalangan, utamanya pemerintah. Tepat pada peringatan kemerdekaan indonesia ke-75, IPB University meraih peringkat pertama, perguruan tinggi terbaik tahun 2020 oleh Kementerian Pendidikan Tinggi dan Kebudayaan RI.

“Tahun lalu kita di peringkat ketiga, setelah ITB dan UGM. Tahun ini kita naik dua peringkat menjadi nomor satu. Hal ini tak lain berkat kerja kita semua. Pekerjaan berat untuk mempertahankan posisi ini tapi saya yakin, jika kita solid, kita akan bisa bertahan,” tutur Prof Arif.

Dengan raihan prestasi tersebut, lanjut Rektor, harapan publik pada IPB University kian besar. Pertanian kini menjadi tulang punggung bangsa untuk memenangkan krisis. Menurutnya, pandemi COVID-19 merupakan momentum IPB University untuk membangkitkan pertanian. “IPB University telah menyiapkan langkah-langkahnya, yang akan disampaikan pada pembukaan Dies Natalis ke 57  pada 1 September nanti,” lanjutnya.

Prof Arif juga menegaskan, bahwa kebermanfaatan IPB University tidak hanya untuk Jawa Barat tapi untuk Indonesia. Meski dengan keterbatasan, Prof Arif yakin melalui inovasi yang dihasilkan IPB Universityitulah yang akan menjadi inspirasi untuk dapat direplikasi di berbagai tempat. Sehingga kontribusi IPB University dapat semakin tersebar luas bagi masyarakat Indonesia. (Rz/Zul)

Comments are closed.