Menggali Kembali Kekayaan Budaya Nusantara


IPB University kembali menyelenggarakan pembukaan pagelaran Gebyar Nusantara (Genus) 2019 pada Sabtu, 7/9 di Grha Widya Wisuda Kampus Dramaga, Bogor. Rektor IPB University, Dr Arif Satria mengatakan Genus digelar untuk menghargai budaya Indonesia.

“Kesenian-kesenian yang kita miliki menggambarkan keragaman budaya bangsa. Dalam inovasi dan pengembangan teknologi kita berusaha untuk menginspirasi dunia, namun dalam kehidupan sehari-hari kita pun harus bisa menginspirasi dunia dengan budaya dan kesenian yang kita miliki. Kesenian merupakan sebuah hal yang sangat penting. Kini kesenian sudah menjadi sebuah industri, menjadi alat diplomasi dan juga menjadi instrumen-instrumen lain dalam menjaga stabilitas global. Oleh karena itu, kita harus bisa memanfaatkan kesenian ini untuk menjaga keberlanjutan kehidupan kita serta menjaga stabilitas di level nasional maupun internasional,” ujar Dr Arif.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Keluarga Mahasiswa (KM) IPB University, Muhammad Nurdiansyah mengatakan bahwa budaya merupakan identitas dari kaum muda dan anak bangsa kita. Alasan bangsa ini berdiri pun merupakan semangat dari keragaman budaya.

“Founding Fathers pun membangun negara ini atas dasar kebhinekaan  bangsa kita, sehingga terciptalah bangsa kita sekarang ini. Kita menyadari bahwa kini kita sudah memasukkan era disrupsi yang mana menjaga aspek-aspek budaya menjadi tantangan tersendiri. Jangan sampai budaya lokal kita maupun budaya nusantara terdisrupsi oleh perkembangan zaman. Gebyar Nusantara pada tahun ini bertemakan Astinara Budaya Indonesia yang berarti harta terpendam budaya Nusantara. Semoga dengan terlaksananya Genus kali ini bisa menggali lagi kekayaan budaya Nusantara yang kita miliki,” ujarnya.

Sementara itu Ketua Pelaksana Gebyar Nusantara, Achmad Rizky mengungkapkan bahwa Genus merupakan potret keberagaman budaya yang ada pada mahasiswa IPB University. Harapannya, seluruh mahasiswa dapat mengambil dan menanamkan nilai-nilai budaya dalam kehidupan kemahasiswaan. (Dino/Zul)

Comments are closed.