Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) Universitas Diponegoro (Undip), yang juga merupakan Staf Ahli Wakil Presiden Republik Indonesia, Prof. Mohamad Nasir mendorong Perguruan Tinggi di Indonesia untuk terapkan kuliah online yang terintegrasi. Pesan tersebut disampaikan pada kuliah umum secara daring yang dilaksanakan oleh Sentra Vidya Utama (SEVIMA) di Jakarta. Kuliah umum tersebut diikuti oleh Rektor Universitas Siber Asia Jang Youn Cho, Ph.D., Direktur SEVIMA Ridho Irawan, dan ribuan peserta Komunitas SEVIMA di Jakarta.
Prof. Nasir, dalam kuliah umum secara daring tersebut menyampaikan bahwa penerapan mekanisme kuliah daring selama pandemi dinilai kurang tepat dan maksimal. Beliau menegaskan bahwa kuliah daring seharusnya tidak persis dengan kuliah yang dilakukan secara offline, termasuk cara mengajar dan waktu yang diberikan per matakuliah. Hal tersebut tentunya berdampak pada mahasiswa yang harus menghabiskan waktunya di depan layar laptop selama berjam-jam mendengarkan dan tidak sedikit mahasiswa mengeluh karena mata yang terasa pedih. Beliau menyarankan untuk menerapkan kuliah daring yang terintegrasi, atau biasa disebut sistem Learning Management System (LMS), yang mana dosen bisa berbagi materi, menyelenggarakan kuis dan ujian, serta merekap nilai dan melaporkannya dalam sekali klik. Hal tersebut dinilai oleh mantan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi sangat baik untuk kemajuan sistem pendidikan tinggi di Indonesia. Lebih lanjut beliau menilai bahwa dengan sistem tersebut dosen cukup merekam penjelasan perkuliahannya dan mengunggah soal kuis, lalu mahasiswa bisa mengakses rekaman dan mengerjakan kuis kapan saja. :”Sistem ini sudah diterapkan dan berhasil di beberapa kampus, salah satunya University of Agder di Norwegia, saat saya berkunjung kesana, bahkan materi bedah saraf diajarkan dengan metode Artificial Intelligence, yang mana mahasiswa bisa menggunakan alat yang menampilkan seolah-olah sedang melakukan operasi bedah secara nyata” jelas Prof. Nasir pada kuliah umum tersebut.
“Kuliah daring yang terintegrasi tidak hanya meringankan tugas dosen, namun juga mempercepat kuliah mahasiswa, karena belajar dan praktek bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja” ungkap beliau lebih lanjut. Untuk itu Ketua MWA Undip tersebut berharap bahwa penerapan kuliah daring yang terintegrasi tersebut dapat dipercepat. LMS akan memberikan wadah bagi mahasiswa dan dosen untuk melakukan kegiatan belajar mengajar secara synchronous (langsung) atau asynchronous (komunikasi terjadwal),” tutup Prof. Nasir pada kuliah umum tersebut. (*/BPP)
Sumber: BISNISNEWS
Comments are closed.